Ratusan Buah Durian Wediasin Ludes Dalam Satu Jam


Ratusan Buah Durian Wediasin Ludes Dalam Satu Jam
Festival dan Bazar Durian Wediasin yang digelar di lapangan Dusun Wediasin, Desa Krasak Kecamatan Selomerto, Kamis (15/3) benar-benar mampu menarik ribuan warga masyarakat untuk hadir. Tak ayal, ratusan buah durian yang disajikan penjual di bazaar pun tak bertahan lebih dari satu jam berada di depan para penjual karena langsung berpindah tangan ke pembeli. Selain karena memang terkenal memiliki citarasa yang enak dan sangat khas, harga durian Wediasin relatif terjangkau kantong semua kalangan. Hal itu diakui sejumlah konsumen yang ditemui tengah menikmati durian langsung di beberapa stan. “Relatif murah untuk ukuran durian yang rasanya seenak ini, dan juga cukup besar sehingga isinya pun banyak,” ungkap Ganeswara (48), warga asal Kalianget Wonosobo yang datang ke festival bersama beberapa temannya.
Sejumlah pedagang yang juga merupakan warga Desa Krasak pun mengaku sudah mengantisipasi akan membludaknya pembeli pada ajang pesta durian tersebut, sehingga persediaan yang mereka siapkan pun cukup melimpah. “Sepagi tadi sudah ratusan buah yang terjual, dan ini siap untuk kami tambah lagi sebagai persediaan selama acara bazaar berlangsung,” ucap sejumlah pedagang. Muthakim Hasan, Kadus Wediasin yang juga bertindak selaku Ketua Panitia Kontes dan Bazaar Durian tersebut, mengakui pihaknya sudah sejak lama mempersiapkan even dan meminta warga yang hendak turut berpartisipasi di dalamnya mempersiapkan diri secara matang. Melalui festival dan kontes Durian Wediasin, Muthakim menyebut pihak desa Krasak berkeinginan mengangkat potensi alam mereka ke arah Agrowisata unggulan Kabupaten Wonosobo. “Para petani Desa Krasak, khususnya dari Dusun Wediasin ini ingin mempercepat pembangunan pedesaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat melalui promosi bertajuk kontes dan bazaar durian Wediasin,” terang Muthakim saat ditemui di sela acara.
Keinginan tersebut, menurut Muthakim bukan mengada-ada, karena dari berbagai level kontes yang digelar di tingkat provinsi atau bahkan sampai kancah Nasional, sejak Tahun 2012 selalu mendapatkan predikat sebagai terbaik, meski tak selalu juara. Hal itu, menurutnya berdampak positif terhadap permintaan konsumen sehingga secara langsung juga mengangkat pendapatan warga. “Kontes dan bazaar ini kami harapkan akan mampu meningkatkan semangat secara menyeluruh kepada warga masyarakat petani durian serta menjadikan Desa Krasak ini sebagai destinasi agrowisata durian, sehingga kedepan terjadi akselerasi pembangunan yang akan berdampak pada kesejahteraan kami,” tuturnya lebih lanjut.
Harapan tersebut selaras dengan keinginan Bupati Wonosobo, Eko Purnomo yang secara tegas menyebut festival durian Wediasin sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkenalkan ke pasar yang lebih luas lagi. “Tidak hanya Wediasin, saya juga berharap durian sebagai produk pertanian lokal Wonosobo, baik yang dari Kepil, Leksono, Kaliwiro, Wadaslintang maupun Sukoharjo dan Leksono akan mampu menembus pasar seluas mungkin,” ungkap Eko. Senada, Wakil Bupati Agus Subagiyo dan Ketua DPRD Wonosobo, Afifi Nurhidayat yang juga hadir di lokasi festival mengaku sangat apresiatif terhadap adanya semangat warga Wediasin untuk memajukan sektor agrowisatanya melalui Festival dan Bazaar Durian.

Komentar