PRAJURIT KODIM DIUJI SESUAI JABATAN YANG DIEMBAN
PRAJURIT KODIM DIUJI SESUAI JABATAN YANG DIEMBAN
Mengecek kemampuan anggota dalam penguasaan tugas sesuai dengan jabatan yang diemban sangat perlu dilakukan oleh sebuah institusi, sehingga para unsur pimpinan dapat mengetahui kemampaun anak buahnya masing-masing dalam melaksanakan setiap tugas sesuai dengan jabatannya. Sesuai dengan program kerja Kodim 0707/Wonosobo TA. 2018 menyelenggarakan Uji Terampil Jabatan (UTJ) Bintara dan Tamtama selama 2 hari yang dilaksanakan dari tanggal 06 sampai dengan 07 Maret 2018, bertempat Alun alun Wonosobo, Selasa (6/3), diikuti oleh seluruh prajurit Kodim 0707/Wonosobo dari jabatan Tamtama Pelayan Radio (Tayanrad), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bintara Tinggi Tata Usaha dan Urusan Dalam (Batituud) dan Bintara Unit Intel.
"Kegiatan uji terampil jabatan ini dilaksanakan secara rutin sesuai program kerja setiap tahunnya untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan perorangan sesuai jabatan prajurit jajaran Kodim 0707/Wonosobo sehingga dapat melaksanakan tugas yang dibebankannya. Diharapkan para prajurit dapat memahami dam mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tingkat jabatan masing-masing", ujar Pasi Operasi ( Pasi Ops ) Kapten Czi Sarwiyono.
Beberapa persoalan diberikan kepada para prajurit sesuai dengan jabatan masing-masing dan hasilnya akan dinilai oleh para penguji, yang dijabat oleh Perwira Kodim 0707/Wonosobo. Selaku koordinator kegiatan menyampaikan agar latihan uji terampil jabatan ini dilaksanakan dengan semangat dan sungguh-sungguh serta aplikasikan hasilnya dilapangan, sehingga tujuan pokok dari latihan ini bisa tercapai dengan maksimal guna keberhasilan tugas sehari-hari.
Dalam pelaksanaan UTJ ini, Staf Opsdim selaku penyelenggara, menggunakan Buku Petunjuk Khusus Jabatan ( BPKJ ) tingkat kecakapan satu sampai dengan tujuh yang diterbitkan oleh Sterad sebagai pedoman, disamping diberikannya persoalan tambahan terkait permasalahan aktual yang sering terjadi dilapangan, seperti praktek berbicara efektif dalam suatu rapat di tingkat desa. Apabila prajurit dalam pelaksanaan UTJ yang dilaksanakan, anggota tidak bisa menjabarkan anggota yang bersangkutan akan menerima sangsi dari para penguji. Sangsi yang diberikan berupa tindakan fisik seperti push up maupun squad jump, agar para prajurit mengingat kembali apa yang sudah diajarkan. Sehingga dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan harapan pimpinan, dan setiap dinamika yang ada di masyarakat bisa kita atasi dengan baik, pungkas Pasi Ops.
Pendim 0707/Wsb
Komentar
Posting Komentar