PANEN PADI METODE SALIBU


Kegiatan Upsus Swasembada pangan   panen padi dengan Sistem tanam padi metode Salibu  di Wilayah Koramil 02/Watumalang. Panen dilaksanakan bersama kelompok tani Bhati Pertiwi, Limbangan, Watumalang, Kamis(1/2).
Hadir pada kegiatan tersebut  Ir.Tri Wahyu Utomo (Dispaperkan Kab.Wonosobo), Sumanto SP, (Dispaperkan Kab.Wonosobo), Faisal Rajul B,S.Sos (Camat Watumalang), Letda Inf SalmanTurut (Plh Danramil 02/Watumalang), M.Natsir (Batituud Koramil 02/Watumalang), Brigadir G.Rakasiwi (Babinkamtibmas Limbangan ), Dedy Hariyadi ( Ketua Kelompok Tani Bhakti Pertiwi).
Pelaksanaan panen metode Salibu diareal sawah seluas 0,65 ha. Hasil ubinan 3,31 kgx 1.600=5,29 ton/Ha, 2,57 kgx1.600=4,11 ton/ ha, 1,87 kgx1.600=2,99 ton/ ha sedang hasil rata-rata ubinan=4,13 ton/ha. Budidaya padi salibu dapat memacu peningkatan produksi padi dengan meningkatkan IP (indekpertanaman). Beberapa keuntungan budidaya salibu diantaranya adalah umurnya relatif lebih pendek, kebutuhan air lebih sedikit, biaya produksi lebih rendah karena penghematan dalam pengolahan tanah, penanaman, penggunaan bibit dan kemurnian genetik lebih terpelihara. Pertumbuhan tunas-tunas terjadi salah satunya karena adanya perlakuan pemangkasan. Tinggi pemangkasan batang menentukan jumlah mata tunas yang ada untuk pertumbuhan ulang, maka tinggi pangkasan berpengaruh terhadap kemampuan pembentukan tunas salibu. Budidaya padi salibu adalah salah satu inovasi teknologi untuk memacu produktivitas/ peningkatan produksi.
Padi Salibu merupakan tanaman padi yang tumbuh lagi setelah batang sisa panen ditebas/dipangkas, tunas akan muncul dari buku yang ada di dalam tanah tunas ini akan mengeluarkan akar baru sehingga suplay hara tidak lagi tergantung pada batang lama,tunas ini bisa membelah atau bertunas lagi seperti padi tanaman pindah biasa, inilah yang membuat pertumbuhan dan produksinya sama atau lebih tinggi dibanding tanaman pertama (induknya).


Komentar