Sersan Wahyu Menggunakan “Combine Harvester”



Sersan Wahyu Menggunakan “Combine Harvester”
Pada dasarnya proses panen padi dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu melalui cara tradisional dan modern. Kedua metode tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihan. Untuk daerah pertanian yang lahannya luas dan datar menggunakan cara tradisional hasilnya kurang efisien, sehingga penggunaan alat seperti combine harvester sangatlah tepat seperti yang dilaksanakn di Dusun Kenjer, Kertek
Penggunaan combine harvester ini telah dipraktekkan oleh Khaerudin, Seorang petani yang tergabung dalam kelompok tani bernama “Sentosa”, kegiatan panen padi ini dibantu oleh Babinsa Koramil 06/Kertek Sersan Wahyu. Mesin ini mempunyai kemampuan kerja merontokkan bulir padi dari batangnya dan sekaligus dapat menebang batang padi tersebut. Kamis (20/9)
Kegiatan panen merupakan salah satu kegiatan budidaya tanaman yang perlu mendapat perhatian khusus. Saat panen merupakan waktu kritis, karena untuk tanaman tertentu apabila saat panen terlambat maka kualitas maupun kuantitas hasil atau produksinya akan turun bahkan tidak menghasilkan sama sekali.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja adalah dengan cara meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja dengan menggunakan mesin panen. Keuntungan menggunakan mesin panen antara lain lebih efisien dan biaya panen per hektar dapat lebih rendah dibanding cara tradisional.
Sersan Wahyu mengatakan bahwa penggunaan combine harvester yang bisa dioperasikan hanya 1-2 orang ini sangat membantu petani, dikarenakan waktu pemangkasan lebih cepat dan menghemat jumlah tenaga kerja. Bila panen sudah selesai, petani bisa kembali menyiapkan masa tanam berikutnya sehingga produksi padi meningkat.
Khaerudin menambahkan penggunaan arit atau cara manual dengan memotong tangkai padi dengan pisau kecil sangat lama. Perbandingan penggunaan arit dan combine harvester sangat jauh berbeda. Apalagi pada bulan September hingga November merupakan waktu yang cocok untuk menanam padi, sehingga kita harus cepat – cepat dalam penanaman padi yang baru. Ujarnya

Selain hemat ongkos produksi, penggunaan combine harvester juga menekan potensi kehilangan proses panen. penyusutan gabah bisa ditekan dari 10% menjadi hanya 2%. Jika misal hasil panen menempuh angka 1 ton beras, maka dengan mesin combine harvester ini penyusutan gabah hanya 20 kg.

Pendim 0707

Komentar