Pemadaman Api Di Gunung Sumbing


Pemadaman Api Di Gunung Sumbing

Komandam Kodim 0707/Wonosobo Letkol Czi Fauzan Fadli, SE memimpin pemadaman api di Gunung Sumbing. Rombongan pemadaman kebakaran gunung Sumbing terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Pecinta Alam Stigpala dan masyarakat Butuh Kalikajar. Tempat pemadaman api tersebut ada di Petak Sungai Ancur dengan ketinggian kebakaran saat ini pada 2200 mdpl. (13/09)
Kepala Desa Butuh Kalikajar Mustofa juga ikut terlibat dalam pemadaman api tersebut. Kades mengucapkankan terima kasih kepada Kodim, Polres dan juga BBPD karena telah ikut berpartisipasi dalam memadamkan api, meskipun api belum bisa padam semua. Menurut Kades, sumber dari kebakaran tersebut diduga berasal dari kembang api. Kembang api tersebut dinyalakan oleh para pendaki Gunung Sumbing.
Mendengar laporan dari Mustofa Kades Butuh Kalikajar, Dandim menghimbau masyarakat agar lebih peduli dan juga menjaga alam, karena alam merupakan milik kita semua. Kita boleh bersenang- senang dengan berbagai cara, akan tetapi kita harus memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari apa yang kita perbuat. Seperti kejadian penyalaan kembang api di Gunung Sumbing ternyata membawa dampak yang sangat besar yaitu terjadinya kebakaran hutan di Gunung Sumbing.
Agar kejadian tersebut tidak terulang kembali maka Dandim menghimbau kepadasemua orang yang akan naik gunung supaya hati – hati dalam melaksanakan aktifitas di puncak gunung. Kepada kelompok petugas penjaga di basecamp Sumbing agar lebih ketat lagi dalam keamanan, karena sekarang sudah banyak petasan didaerah gunung. Dandim meminta supaya pengawasan pendaki lebih di pertegas dan diperketat lagi.
Ketiga, Beliau menyampaikan supaya masyarakat lebih jeli lagi terhadap keadaan alam, supaya alam terhindar dari sesuatu yang membahayakan. Dandim menghimbau masyarakat agar menjaga kelestarian dan juga kebersihan lingkungan. Karena diperjalanan naik kepuncak gunung Dandim menemukan bekas letusan petasan. Ini menunjukkan kurangnya kepedulian para pendaki gunung dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Saat ini api masih berkobar dengan cepatnya, hal ini disebabkan oleh hembusan angin yang sangat besar ditambah saat ini musim kemarau yang panjang sehingga rumput – rumput banyak yang kering sehingga mudah terbakar. Upaya yang dilakukan saat ini adalah melokalisir kebakaran dengan cara membuat sekat dengan cara membabat rumput, agar api tidak merambat lagi.
Dandim menambahkan kendala yang dihadapi dilapangan dalam memadamkan kebakaran adalah disamping hembusan angin yang kencang, rumput yang kering, medan yang sulit dan terjal karena terletak di lereng gunung, ditambah jarak tempuh dari basecamp yang memerlukan waktu 2 jam perjalanan untuk sampai di titik api. Itu semua merupakan permasalahan yang terjadi dilapangan sehingga api hingga saat ini belum bisa dipadamkan.

Pendim 0707

Komentar