KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KEPOLISIAN TERPUSAT PASUKAN "MANTAP BHRATA 2018"




KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
APEL GELAR PASUKAN OPERASI KEPOLISIAN TERPUSAT PASUKAN "MANTAP BHRATA 2018"

        Bertempat di Polres Wsb Mendolo telah dilaksanakan Apel Gelar pasukan Operasi mantap Brata Candi 2018 Polres Wonosobo dengan tema " Melalui Apel gelar pasukan operasi mantap brata candi 2018 kita tingkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam rangka mewujudkan Kamdagri yang kondusif " yang di ikuti -+ 500 Orang..Pejabat upacara sbb :Kompol Sopanah,SIK( Pimp Apel)Akp Agus P( Dan Apel)Peserta Apel terdir dari 1 Sst Pama Polres Wsb 1 Sst Anggota Kodim 0707/Wsb,2.Ssk Anggota Polres Wsb1 Regu Dishub,1 Regu Satpol PP Wsb,1 Regu BPBD Wsb,1 Regu Linmas Wsb,1.Regu Senkom Wsb .1 PMI Wsb,Hadir dalam acara sbb :Mayor Inf Jaka Susila ( Kasdim 0707/ Wsb),Kompol Sopanah,SIK ( Wakapolres Wsb),Kompol Sutomo( Kabagops Polres Wsb),Ketua Bawaslu Wsb,Forkominda Wsb danTamu Undangan rabu (19/9)

          Sambutan yang di bacakan oleh Kompol Supanah selaku Wakapolres membacakan amanat dari Kapolri  Gubermur, Bupati, Walikota, beserta jajaran Forkopimda tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kota; Panglima Daerah Militer, Komandan Resort Militer, Komandan Distrik Militer, beserta seluruh jajaran pimpinanTNI; Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Kabupaten/Kota Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi, Kabupaten/Kota; Para peserta Apel Gelar Pasukan

         Marilah kita mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat hadir dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2018 dalam rangka pengamanan Pemilu tahun 2019. Apel Gelar Pasukan ini diselenggarakan di seluruh jajaran dengan tujuan untuk mengecek kesiapan personel, sarana, sebelum diterjunkan untuk melaksanakan pengamanan. c.Dengan demikian Pemilu tahun 2019 akan dapat terselenggara dengan aman, lancar, dan damai.

         Kepolisian di era demokrasi bertumpu pada upaya untuk meraih kepercayaan publik selaku pemegang kekuasaantertinggi negara. Hal tersebut diwujudkan antara lain dengan
penegakan supremasi hukum, penghormatan terhadap nilai-nilai
HAM, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Selain itu, pemolisian di era demokrasi juga diwujudkan dengan adanya jaminan keamanan dalam penyelenggaraan berbagai agenda demokrasi, seperti penyampaian pendapat dimuka umum, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, serta jaminan keamanan dalam penyelenggaraan pemilihan langsung oleh publik guna memilih Kepala Daerah, Anggota gislatif,
serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI.

           Pemilihan Umum dapat dikatakan sebagai penanda utama demokrasi (the hallmark of democracy). karena masyarakat diajak untuk ikut serta menentukan pemimpinnya pada periode mendatang. Dalam kaitan tersebut, bangsa Indonesia akan kembali menyelenggarakan pesta demokrasi

            Pemilu tahun 2019 yang tahapannya tengah berlangsung saat ini Pemilu tahun 2019 memiliki kompleksitas kerawanan dan karakteristik yang khas, karena untuk pertama kalinya Pileg dan Pilpres akan dilaksanakan secara serentak dengan ambang batas parlemen/parliamentary threshold sebesar 4%. Kondisi ini akan menuntut pada adanya upaya maksimal dari masing-masing partai politik dalam berkompetisi secara ketat untuk meraih suara sebanyak-banyaknya. Tidak hanya untuk memenangkan Pileg dan Pilpres, namun juga agar bisa tetap
bertahan/survive.
 
          Dalam kacamata kamtibmas, peningkatan intensitas kegiatan politik di kerawanan di bidang keamanan, di antaranya yang cukup menjadi perhatian bagi Polri adalah pemanfaatan politik identitas, penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan
bangsa serta penyebaran hoax dan hate speech, yang berpotensi menimbulkan konflik sosial ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat.

           Untuk itu Polri dibantu dengan unsur TNI dan stakeholders terkait lainnya akan menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi "Mantap Brata 2018" yang dilaksanakan selama 397 hari, terhitung mulai tanggal 20 September 2018 sampai dengan 21 Oktober 2019, di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan 272.886 personel Polri.

           Operasi ini diselenggarakan dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, yang didukung kegiatan intelijen, penegakan hukum, kuratif, dan rehabilitasi melalui penggelaran
fungsi-fungsi kepolisian dalam bentuk Satuan Tugas Tingkat Pusat, Tingkat Daerah, dan Tingkat Polres.

            Dalam kesempatan ini, selaku Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, kembali saya tekankan bahwa Polri berkomitmen untuk terus bekerja keras guna menjamin penyelenggaraan Pemilu tahun 2019 agar dapat berjalan dengan aman, lancar, dan damai.
Berbagai potensi kerawanan telah dipetakan untuk dilakukan upaya penanganan secara profesional dan berkelanjutan. Selain itu, keberhasilan Polri, TNI, dan seluruh elemen dalam pengamanan Pemilu tahun 2014, serta Pilkada Serentak tahun 2015, 2017, dan 2018, menjadi salah satu referensi penting dalam pengamanan Pemilu tahun 2019.

Komentar