TNI Ikut Serta Dalam Penjagaan Karakter Bangsa
TNI Ikut Serta Dalam Penjagaan Karakter Bangsa
Danramil 01/Wonosobo Kapten
Inf Heru Utomo menghadiri undangan untuk mengisi seminar di Universitas Sains
Al-Qu’an Kalibeber. Seminar tersebut mengusung tema tentang “Pembinaan Wawasan
Kebangsaan dalam Rangka Penjagaan Karakter Bangsa yang Menjunjung Tinggi Nilai
Luhur Pancasila”. Acara tersebut dilaksanakan di Aula Kecamatan Mojotengah. (30/01)
Pancasila harus
menjadi pandangan hidup, falsafah, ideologi dan dasar pelaksanaan ketatanegaraan
oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila
lahir dari pemikiran dan pengalaman para pendahulu bangsa untuk mempersatukan
masyarakat Indonesia yang plural.
Menurutnya Danramil
menjadikan Pancasila sebagai landasan dan falsafah sejalan dengan komitmen
dalam meneguhkan keindonesiaan, keislaman, dan kemodernan secara bersamaan. “Seminar
ini sangat penting melihat akhir-akhir ini Pancasila seperti dilupakan. Oleh
karena itu, Pancasila adalah pilihan paling tepat dijadikan dasar negara
Indonesia,” ungkapnya.
Kapten Inf Heru Utomo
mengatakan “Pancasila merupakan refleksi jati diri bangsa. Karena Pancasila
adalah produk pengalaman sejarah, budaya, sifat, jati diri bangsa Indonesia
yang kemudian menjadi azas bangsa yang mengacu pada kebenaran agama-agama yang
ada di Indonesia,” tandasnya.
"Kita bisa
menggunakan Pancasila untuk saling mencintai sesama manusia, apa pun agama atau
sosio-ekonomi dan suku bangsa mereka. Cinta yang didasarkan atas persaudaraan
sesama bangsa dan negara akan melahirkan harapan untuk bersatu dan tidak
gampang untuk dipecah-belah. Dari situlah kita bisa maju. Melalui seminar ini
diharapkan agar para mahasiswa dapat menjadi generasi penerus yang memiliki
nasionalisme tinggi dan menjadikan Pancasila sebagai pegangan hidup," ujar
Danramil.
Selain itu Danramil
juga mengungkapkan bahwa saat ini banyak penyalahgunaan teknologi. Teknologi
yang diharapkan membantu manusia untuk hidup sejahtera, aman dan nyaman realita
justru banyak dimanfaatkan kurang baik. "Teknologi yang diharapkan dapat
mempersatukan justru banyak dimanfaatkan untuk memecah belah. Generasi milenial
hidup di era komunikasi yang justru kurang komunikatif," tandasnya.
Dosen Unsiq Dr. Nurul
Mubin M, Si. Dan Rektor Mathad Ali Al Mubarok juga menyampaikan bahwa nilai
Pancasila sudah ada sejak dahulu kala. Hanya saja saat ini sudah mulai
mengalami penurunan nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat khususnya
generasi muda. Solusi yang ditawarkan oleh Dr. Mubin adalah pengamalan kembali.
Saat ini nilai-nilai tersebut hanya menjadi slogan dan pembicaraan saja, baik di
seminar maupun di penataran.
Ke 12 nilai-nilai
luhur Pancasila tersebut adalah bekerja sama, damai, menghargai, kesederhanaan,
tanggung jawab, kebebasan, kejujuran, kebahagiaan, toleransi, kesatuan, kasih
sayang, dan rendah hati. Ke 12 nilai tersebut sebetulnya sudah ada sejak dahulu.
Akan tetapi pengalamalannya saat ini mulai luntur. Untuk itu setelah mengikuti
kegiatan seminar ini sedikit demi sedikit mulai diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
M. Lijamun Nufus Ketua
PMII dan Ketua Penyelenggara seminar menyampaikan kegiatan seminar untuk
generasi muda ditujukan untuk membentengi generasi muda dari pengaruh luar yang
menggerus nilai-nilai karakter bangsa Indonesia. Generasi muda saat ini sangat
terpengaruh dengan penggunaan Hp.
“Kepada para pemateri
kami atas nama panitia penyelenggara mengucapkan terima kasih atas kesediaan
untuk memberikan pencerahan dan wawasan tentang pentingnya penjaagaan karakter
bangsa yang menjunjung tinggi nilai luhur Pancasila. Semoga setelah seminar ini
selesai bisa membawa perubahan dalam kehidupan sehari-hari dikalangan generasi
muda.” Ungkapnya.
Pendim
0707
Komentar
Posting Komentar