Simulasi penanggulangan bencana untuk mengurangi korban
Simulasi penanggulangan bencana untuk mengurangi korban
Bencana alam tidak bisa dihindari, itu sudah merupakan kehendak alam. Akan tetapi sebagai manusia kita hanya bisa mengurangi korban yang ditimbulkan baik itu materi maupun korban jiwa. Demikian penyampaian Komandan Kodim 0707/Wonosobo Letkol Czi Fauzan Fadli, SE dalam acara simulasi Pelatihan dan Gladi Lapang Relawan Penanggulangan Bencana yang di selenggarakan oleh BPBD Jawa Tengah bertempat di Kelurahan Mlipak Wonosobo selama 2 hari. (11/7)
Lebih lanjut Komandan kodim menyampaikan bahwa simulasi ini bukan kita mengharapkan terjadi bencana. Akan tetapi untuk melatih para relawan agar siap apa bila sewaktu waktu terjadi bencana tanah longsor maka para relawan ini tahu berbuat apa. Sehingga korban bisa diminimalisir. Jangan sampai sebagai relawan bertugas menolong korban bencana, begitu terjadi bencana malah menjadi korban akibat kurang faham apa yang harus dikerjakan.
Yang menjadi penekanan dari Letkol CZI Fauzan Fadli, SE adalah ini merupakan simulasi. Untuk itu dalam latihan ini para peserta harus beranggapan sedang terjadi bencana. Jadi dalam latihan harus sungguh – sungguh. Mengingat Wonosobo merupakan daerah rawan terjadi bencana alam khususnya tanah longsor. Semua wilayah di Wonosobo berpotensi terjadi longsor, sebab kondisi Wonosobo merupakan daerah pegunungan. Itu dapat kita buktikan apabila di Wonosobo terjadi hujan selama beberapa hari dengan intensitas tinggi maka dapat dipastikan akan terjadi tanah longsor.
Mujiono selaku Kasiops Kesiapsiagaan Bencana BPBD Propinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakan latihan ini adalah untuk mengingatkan kepada para relawan tentang cara pelatihan penanggulangan bencana alam. Sebab manusia kalau tidak dilatihkan secara terus menerus dan berkelanjutan akan lupa. Dan yang paling penting adalah mengkompakan tim relawan tanggap bencana yang ada di Wonosobo. Kekompakan sebuah tim merupakan kunci sebuah keberhasilan dalam melaksanakan tugas dilapangan.
Kapten Inf Sugeng Hariyanto yang merupakan salah satu instruktur dalam simulasi Pelatihan dan Gladi Lapang Relawan Penanggulangan Bencana menyampaikan bahwa sebagai relawan tanggap bencana harus selalu siap apa bila terjadi bencana. Bencana alam terjadi pasti ada tanda – tandanya tinggal kita tanggap atau tidak terhadap perubahan alam. Sebagai relawan bencana tidak boleh apatis terhadap tanda – tanda alam seperti hujan terjadi terus menerus dalam beberapa hari dengan intensitas tinggi, maka kita harus siap siaga. Melihat pohon sudah mulai miring itu menunjukan adanya pergerakan tanah. Mendengar suara gemuruh itu juga merupakan tanda – tanda akan terjadi bencana.
Pendim 0707/Wsb
Komentar
Posting Komentar