Kunjungan Sergap Mabes AD Ke Kodim 0707/Wonosobo
Kunjungan Sergap Mabes AD Ke Kodim
0707/Wonosobo
Kodim
0707/Wonosobo menerima kunjungan kerja Tim Sergap dari Mabes AD yang dipimpin
oleh Kolonel Czi Mateus Jangkung Widiyanto diterima oleh Dandim 0707/Wonosobo Letkol
Czi Fauzan Fadli, S.E, Wakil Bupati Wonosobo, Kadistan dan Bulog Wonosobo dalam
rangka mendukung program Pemerintah dalam pencapaian Swasembada Pangan menuju
Kedaulatan Pangan Nasional. (12/03)
Dalam
sambutannya Dandim 0707/Wonosobo menyampaikan “Masyarakat Indonesia tidak bisa lari
dari mengkonsumsi nasi sehingga keberadaan beras sangat penting. Apabila ini
terjadi kelangkaan maka bisa mengguyah stabilitas nasional. Oleh karena itu,
perkembangan dan keseimbangan produksi beras harus selalu diperhatikan.”
Ia
menambahkan “Kondisi Wonosobo merupakan kondisi tanah yang berbukit, maka tidak
bisa menggunakan alat berat, harus dilakukan secara manual. Sehingga
menyebabkan hasilnya kurang maksimal dan ongkos tinggi.”
Lanjut
Dandim “Ketersediaan air di Wonosobo memang sangat melimpah. Selain itu, curah
hujan yang tinggi membuat petani bisa menanam setiap saat sehingga tidak bisa
bersama seperti daerah lain. Akan tetapi, karena curah hujan tinggi dan
berbukit maka sering terjadi longsor. Itu semua mempengaruhi hasil panen di
Wonosobo,” ungkapnya.
Wakil
Bupati Wonosobo mengucapkan terima kasih kepada Tim Serdap yang sudah datang ke
wonosobo. “Beras di Wonosobo termasuk beras kelas premium sehingga harga tidak
masuk Bulog. Kami mohon dari Tim Sergap memberikan kebijakan.” Ucapnya.
Dalam
paparannya Kolonel Czi Mateus Jangkung Widiyanto mengatakan pangan merupakan
kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap existensi
ketahanan hidupnya baik dipandang dari segi kuantitas dan kualitasnya yang
harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat.
Kodim
0707/Wonosobo harus terus laksanakan pendampingan upsus dukung swadaya pangan
dengan melaksanakan giat pendampingan aparat Teritorial dalam rangka dukung
pemerintah untuk pencapaian swadaya pangan, mulai koordinasi dengan instansi
terkait sampai dengan pendampingan secara langsung di lapangan. “Jalin terus
hubungan kerja sama dengan Poktan. Jika ada Poktan yang tidak mau mendukung
Bulog agar putuskan kerja sama dengan petani yang diberi bantuan selama ini,”
lanjutnya.
Kolonel
Czi Mateus Jangkung Widiyanto menyampaikan bahwa setelah mendapat laporan dari
Dandim dan Kadistan maka untuk wilayah Wonosobo akan diperlakukan khusus Wonosobo
tidak bisa dijadikan sebagai pemasok beras nasional skala besar lantaran dengan
adanya berbagai kendala yang dihadapi.
Tim
Sergap dari Mabes TNI AD berharap agar Kodim bersama Bulog terus bekerja sama
dalam menyukseskan program swasembada pangan tahun 2019. Dengan tujuan agar
terjaga stok pangan secara nasional yang pada akhirnya dapat memenuhi target
pemerintah untuk swasembada pangan nasional.
"Diharapkan,
keterlibatan berbagai pihak ini bisa mendorong program penyerapan gabah petani.
Karena itu, agar penyuluh pertanian selalu mendampingi para petani untuk bisa
membantu menyerap gabah hasil panen diwilayahnya kemudian disetorkan ke
Bulog," pungkasnya.
Ir
Asbdul Munir Kadistan Wonosobo juga menyampaikan dengan kondisi Wonosobo yang
berbeda dengan daerah lain maka target supaya diturunkan dari 749 ton,”
ungkapnya.
PPL
Yanti menyampaikan kendala dilapangan saat ini adalah banyak lahan yang
terserang hama tikus, lahan di Kec. Leksono hampir 70% sudah terserang hama
tikus. Oleh karena itu, kami mohon bantuan alat dan obat sehingga dapat
mengurangi kerugian yang ada. Kami juga mohon maklum apabila nantinya panen
tidak bisa mencapai target yang dinginkan karena adanya kendala tersebut.
Sabar
Ismanto Gapoktan Raharjo mengatakan petani di Wonosobo masih banyak yang punya
lahan sempit dan minim. Kami mohon bantuan dari Pemerintah supaya bisa membantu
kami para petani.
Pendim
0707
Komentar
Posting Komentar