Program KB Jangka Panjang

Warga masyarakat Kecamatan Kepil ternyata lebih memilih untuk menjalani program Keluarga Berencana (KB) jangka panjang dengan menggunakan metode implan dibanding IUD. Menurut sebagian besar akseptor, KB Implan lebih aman, dan terbukti banyak yang cocok. Hal itu terlihat ketika 209 warga yang hadir dalam pencanangan gerakan TNI Manunggal KB-Kesehatan Tingkat Kabupaten Wonosobo, di Kantor Kecamatan Kepil pada Selasa (8/5),  lebih memilih memasang implan. "Akseptor KB yang memilih IUD hanya 11 orang, di antara 220 warga yang turut serta hari ini," ungkap Danramil Kepil, Kapten Inf Sugeng Hariyadi. 

Pilihan warga untuk menggunakan Implan, diakui para akseptor juga tak lepas dari kemudahan pemasangan dan saran dari suami mereka. "Pertimbangannya dari segi cara pasang yang sederhana namun hasilnya akurat, serta karena suami lebih menyarankan Implan daripada IUD," tutur Suryanti (35), salah satu peserta KB gratis hasil kolaborasi sinergis TNI, Polri dan pemerintah Kabupaten melalui Badan KB PP dan PA tersebut. Bagi para petugas medis yang melayani pemasangan Implan, pilihan sebagian akseptor juga memudahkan mereka untuk menyelesaikan tugasnya. Prosedur pemasangan implan, diakui sejumlah bidan yang bertugas dalam kesempatan tersebut, cukup sederhana dan tidak membutuhkan terlalu banyak alat. 

Masih tingginya antusiasme warga untuk menjalani program KB, disambut positif Bupati Wonosobo, Eko Purnomo. Dalam sambutannya sebelum secara simbolis mencanangkan TMKK, Bupati mengaku gembira, masyarakat memiliki kesadaran untuk turut menyukseskan program Nasional Keluarga Berencana. "Atas nama pribadi maupun Pemkab Wonosobo, saya menyampaikan terimakasih setulus hati, atas dukungan jajaran TNI dan Polri dalam rangka menyukseskan program nasional ini," jelas Bupati. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti program KB, diyakini Bupati sejalan dengan tujuan Pemerintah yang terus berupaya mengangkat derajat kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia. 

Sementara, Dandim 0707 Wonosobo Letkol Inf Fauzan Fadly menyebut Program bakti TNI KB-Kesehatan yang dilaksanakan secara lintas sektoral, merupakan wujud nyata bakti TNI kepada masyarakat dalam rangka mempererat kemanunggalan antara TNI dengan rakyat dengan cara memberikan bantuan kepada masyarakat di daerah dalam bidang kesehatan. "Setiap personil yang terlibat dalam  kegiatan ini saya minta untuk melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan dan tingkatkan kebersamaan sehingga dapat mengatasi permasalahan yang mungkin akan timbul,  juga selama berada di lingkungan masyarakat hendaknya selalu menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan sehat dan bersih sehingga dapat mencerminkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat," pungkas Dandim. 

Komentar

Postingan Populer