Hari pendidikan nasional di tingkat Kabupaten Wonosobo
Hari Pendidikan Nasional th 2018 dengan tema"
Menguatkan Pendidikan Memajukan Kebudayaan" Mari kita jadikan peringatan
ini sebagai momentum untuk merenungkan hubungan erat antara pendidikan dan
kebudayaan sebagaimana tercermin dalam ajaran, pemikiran dan praktek pendidikan
yang dilakukan oleh KI Hajar Dewantara, pada acara ini dilaksanakan kegiatan Upacara
Hari Pendidikan Nasional Tahun 2018 bertempat di Alun alun Wonosobo dengan
inspektur upacara Eko Purnomo,S.E,M.M
(Bupati Wonosobo) yang dihadiri 3.000 Orang,Hadir dalam kegiatan tersebut,sbb, Forkompimda kab wsb, Muspida&muspika
kab wsb, Pimpinan OPD kab wsb, Peserta Upacara dan Tamu Undangan. Adapun inti sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia (MUHAJIR EFFENDY) Yang dibacakan oleh Eko Purnomo,S.E,M.M
(Bupati Wonosobo),
Dilanjutkan dengan berbagai kegiatan ketrampilan anak-anak
sekolah se-Kab.Wonosobo. Pendim 0707
Rabu (2/5)
Kita perlu merenung sejenak untuk menengok
kebelakang,melihat apa yang telah kita kerjakan di bidang pendidikan, untuk
kemudian bergegas melangkah kedepan guna menggapai cita-cita masa depan pendidikan
nasional yang didambakan.Pendidikan Nasional kita adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sedangkan Kebudayaan nasional merupakan
akar pendidikan nasional.
Disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Pemajuan Kebudayaan akan mempertegas posisi kebudayaan nasional sebagai ruh.
pemberi hidup, dan penyangga bangunan pendidikan nasional kita.pada Hari
Pendidikan Nasional 2018 ini kita berkomitmen untuk terus berikhtiar membangun
pendidikan.Kita yakin bahwa kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan kita
kuat. Begitu pula sebaliknya, jika pendidikan kita subur dan rindang, akar
kebudayaan akan lebih menghunjam kian dalam di tanah tumpah darah Indonesia.
Oleh karena itulah, pada Hari Pcndidikan Nasional 2018 ini, mari kita satukan
tekad untuk “Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan”
Kita menyadari bahwa kondisi ideal pendidikan dan kehudayaan
nasional yang kita cita-citakan masih jauh dari jangkauan. Kita terus berusaha
keras memperluas akses pendidikan yang berkualilas, terus-menerus mengalibrasi
praktik pendidikan agar memiliki presisi atau ketelitian yang tinggi.Di sisi
yang Iain kita berusaha menunjukkan kepada dunia. bahwa Indonesia adalah negara
yang kaya raya dalam hal budaya. Sebagaimana diakui oleh salah satu Asistcn
Direktur Jenderal UNESCO, yaitu Franscsco Bandarin, yang mengatakan bahwa
Indonesia sebagai negara adidaya (super power) kebudayaan.
Pendidikan juga harus menyiapkan tenaga technocraft, tenaga
terampil dan kreatif, yang mrmiliki daya adaptasi tinggi terhadap perubahan
dunia kerja yang kian cepat dan memiliki kemampuan berpresisi tinggi untuk
mengisi teknostruktur sesuai dengan kebutuhan. Pemerintah telah bekerja tak
kenal lelah, serta membangun dan memperkuat infrastruktur yang dapat menjadi
sabuk pengikat pendidikan dan kebudayaan dalam ikatan ke indonesiaan.
Bersamaan dengan pembangunan infrastuktur pendidikan dan
kcbudayaan. dilakukan juga penguatan sumber daya manusia (SDM) agar menjadi
modal yang andal dan siap menghadapi perubahan zaman yang melaju kencang,
kompleks, tak terduga, dan multiarah. Oleh karena itu, mulai tahun ini Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kaila mencanangkan prioritas pembangunan
pada penguatan SDM.Tantangan internal tampak pada gejala tergerusnya ketajaman
akal budi dan kekukuhan mentalitas kita.
Untuk menjawab tantangan ini, sejak awal Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan telah meneguhkan pentingnya penguatan pendidikan
karakter dan literasi, selain ikhtiar mencerdaskan bangsa Hal itu sejalan
dengan revolusi karakter bangsa sebagai bagian dari pengejawantahan program
Nawacita Presiden dan Wakil Presiden. lkhtiar itu makin kuat menyusul ditetapkannya
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK), yang mengamanahkan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan
pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik.
Melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir. dan
olah raga dengan pelibalan dan kerja sama antara satuan pendidikan,keluarga,dan
masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Salah
satu bentuk penguatan tripusat pendidikan adalah pelibatan keluarga dalam mendukung
sukses pendidikan anak dan penguatan karakter.
Tripusat pendidikan itu harus secara simultan menjadi lahan
subur tempat persemaian nilai-nilai religius, kejujuran, kerja keras,
gotong-royong, dan seterusnya bagi para penerus kedaulatan dan kemajuan bangsa.
Cara lama tak mungkin lagi diterapkan untuk menanggapi
tantangan eksternal. Cara-cara yang barani perlu diciptakan dan
dimanfaatkan.Reformasi sekolah, peningkatan kapasitas dan profesionalisme guru,
kurikulum yang hidup dan dinamis, sarana dan prasarana yang andal, serta
teknologi pembelajaran yang mutakhir, menjadi keniscayaan pendidikan kita.Kita
optimistis bahwa Indonesia memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk menjadi
bangsa besar dan maju, asal kita bersatu padu mewujudkannya.
Selain jalur pendidikan formal yang telah berhasil mendidik
lebih dari 40 Juta anak, pendidikan nonformal telah banyak memberikan andil
dalam mencerdaskan bangsa. Pendidikan hams dilakukan secara seimbang oleh tiga
jalur, baik jalur formal, nonformal, maupun informal.
Masyarakat diberi kebebasan untuk memilih jalur
pendidlkan.Selamat Hari Pendidikan Nasional. Teruslah ikhlas dan terus
bekontn'busi tak henti-henti bagi usaha menguatkan pendidikan lndonesia serta
memajukan kebudayaan Indonesia. Semoga kita semua dapat menyaksikan Indonesia
sebagai bangsa adidaya budaya dengan pendidikan yang kuat.
Komentar
Posting Komentar