Kodim 0707/Wonosobo menghadiri Rapat Kerja Daerah Tahun 2019
Kodim 0707/Wonosobo menghadiri Rapat Kerja Daerah Tahun 2019
Kasdim
Kodim 0707/Wonosobo Mayor Caj Hendry Handoko menghadiri Rapat Kerja Daerah
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak tahun 2019 yang
bertempat di Ruang Mangun Kusuma Setda Wonosobo. (10/04)
Turut
hadir dalam acra tersebut Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten
Wonosobo; Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah; Para Pimpinan
Organisasi Perangkat Daerah terkait; Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten
Wonosobo; Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Wonosobo; Direktur Rumah
Sakit se-Kabupaten Wonosobo; Camat dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Wonosobo; Para
Narasumber, Mitra kerja progam KKBPKPPPA, Penyuluh KB, serta para Undangan.
Dalam
sambutanya Bupati Wonosobo Eko Purnomo, SE., MM menyampaikan bahwa sebagaimana
kita ketahui, arah kebijakan progam KKBPK mengacu pada upaya Agenda Prioritas
Pembangunan Nasional (Nawacita) terutama cita ke-3, yaitu membangun Indonesia
dari pinggiran, dengan memperkuat daerah-daerah dan desa, dalam kerangka negara
kesatuan; Cita ke-5, yaitu meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia; serta Cita ke-8 yaitu melakukan revolusi karakter
bangsa.
“Selama
lima tahun terakhir, kinerja progam KKBPK menunjukkan hasil yang belum optimal,
diantaranya masih tingginya angka pernikahan pada usia muda (16,8 tahun) pada
kelompok perempuan, pencapaian Total Fertility Rate 2,3 (dua koma tiga),
Pasangan Usia Subur (PUS) Unmetneed, yakni PUS yang belum terpenuhi kebutuhan
ber-KBnya masih sebesar 10,38 persen, dan partisipasi pria ber-KB baru tercapai
36,26 persen. Meskipun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hasil
menunjukan peningkatan yang cukup baik,” paparnya.
Lebih
lanjut Beliau menyampaikan capaian kinerja progam Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, menunjukan masih tingginya kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak 112 kasus, IPG (Indek Pembangunan Gender) 92,91 persen, IDG
(Indek Pemberdayaan Gender) 47,72 persen, dan Persentase Desa Ramah Anak baru
sebesar 4,15 persen. Penyebab lainnya adalah, penggarapan progam KKBPK belum
fokus pada wilayah-wilayah dan segmen sasaran progam.
“Oleh
karena itu, sinergitas antara pemerintah daerah dan mitra kerja di semua
tingkatan wilayah, perlu ditingkatkan dalam penngelolaan dan pelaksanaan Progam
KKBPKPPPA,” ujarnya.
Beliau
berharap agar kedepannya arah kebijakan dan strategi progam Kependudukan,
Keluarga Berencana, Pembangunan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, perlu lebih diarahkan kepada peningkatan sinergitas,
komitmen, dukungan dan kerjasama antara pemerintah daerah dan mitra kerja,
dalam pengelolaan dan pelaksanaan progam KKBPKPPPA di semua tingkatan wilayah,
yang tingkat capaiannya masih rendah.
“Dengan
sinergitas dan kemitraan seperti itu, diharapakan manfaat progam KKBPKPPPA dapat dirasakan secara langsung oleh
masyarakat, baik perkotaan maupun pedesaan, termasuk masyarakat miskin yang
bertempat tinggal di wilayah padat penduduk, daerah tertinggal dan perbatasan,”katanya.
Dalam
kesempatan tersebut Kasdim menyampaikan saat ini di Wonosobo pernikahan dini
dan perceraian masih banyak terjadi, ini disebabkan banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya kasus tersebut. Untuk itu, perlu upaya sungguh-sungguh
dari semua pihak agar ditahun yang akan datang permasalahan tersebut dapat
berkurang.
Salah
satu upaya yang disarankan adalah pembinaan remaja khususnya anak yang duduk di
bangku SMP dan SMA diberikan pemahaman tentang seluk-beluk keluarga, yaitu resiko
jika terjadi pernikahan dini. Dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan
anak-anak akan berfikir ulang jika mereka melakukan pernikahan dini. Pembinaan
remaja ini tidak hanya disekolah akan tetapi juga di masyarakat khususnya
kepada orang tua yang memiliki anak menginjak remaja.
Pendim0707
Komentar
Posting Komentar