BELA NEGARA DILAKUKAN DENGAN PERBUATAN



BELA NEGARA DILAKUKAN DENGAN PERBUATAN

Melihat pentingnya pendidikan bela negara bagi seluruh rakyat Indonesia, mengingat saat ini banyak negara – negara yang mengalami gejolak  pertikaian dalam negeri.  Ini akibat warga negaranya sudah kurang akan rasa bela negara.  Demikian penyampaian sosialisasi bela negara bagi PKK dan Pelajar di kantor  PKK Wonosobo oleh Kepala Kespangpol Didiek Wibawanto, S. Sos. MM (17/4)
Lebih lanjut Didiek Wibawanto mengajak kepada peserta sosialisasi agar sebagai warga negara wajib hukumnya untuk bersama sama membangun, membela negara ini sesuai dengan tugas dan fungsinya masing – masing. Jadi tidak ada alasannya kita sebagai warga negara tidak ikut membela negara ini sesuai dengan kedudukannya masing – masing.
Kapten Inf Heru Utomo Danramil Kota yang memberikan materi peran remaja dan keluarga dalam pendidikan berkarakter berbangsa dan bernegara ditengah globalisasi.  Bahwa saat ini dunia sudah dalam era globalisasi semua serba cepat, mudah sehingga perilaku kita sekarang sudah mulai jauh dari norma-norma bangsa Indonesia seperti budaya gotong royong mulai luntur dan masih banyak lagi.
Tantangan globalisasi saat ini yang membengaruhi dan merusak bangsa Indonesia melalui narkoba, radikalisme, arus informasi, kelangkaan energi dan kelangkan pangan.  Saat ini narkoba yang masuk Indonesia dalam jumlah yang sangat besar.  Narkoba yang masuk jumlahnya tidak dalam kilogram akan tetapi berton – ton.  Itu kalau dibiarkan sangat berbahaya, masyarakat Indonesia akan rusak baik fisik maupun mental.  Jika sudah rusak maka negara kita akan dijajah lagi oleh negara – negara diluar sana.
Lebih lanjut Danramil Kota mengingatkan bahwa globalisasi merubah karakter bangsa indonesia antara lain saat ini orang bekerja dengan sangat keras, berangkat kerja pagi pulang malam hari sehingga hal ini menyebabkan rasa kekeluargaan, kemanusiaan menjadi luntur sehingga sifat sosial menjadi rendah. Ditambah lagi manusia  menjadi pemuja materialistik. Dampak yang ditimbulkan adalah kita menjadi mudah  stres, tidak manusiawi, semua diukur dengan uang.
Ikatan yang ada dimasyarakat saat ini didasari dengan rasa emosional artinya bahwa persaudaraan hanya didasari kepentingan dan keuntungan.  Jika tidak mempunyai itu maka itu tidak menjadi keluarga. Maka apabila karakter tidak kuat maka dominasi negara luar kuat dan itu sudah kita rasakan saat ini.  Jika itu terus menerus terjadi tidak mungkin Indonesia akan menjadi cerita.  Hal itu sudah terjadi dijaman dahulu yaitu jaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.  Apa kita  mau seperti itu terjadi tentu tidak. Demikian penyampaian Kapten Inf Heru Utomo.
Sebelum mengakhiri materi Kapten Heru berpesan agar para pelajar rajinlah belajar dengan sungguh sungguh dilandasi dengan melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaan dan agamanya masing – masing.  Untuk ibu dampingi anak- anak. Atur ekonomi secara profesional, ciptakan keluarga yang sakinah mawahdah warohmah.  Ingatlah sebuah hadis Wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya maka baiklah negaranya dan jika rusak wanitanya maka rusak pula negaranya”. Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah".
Pendim0707. 

Komentar