Dansatgas ODF targetkan 15.000 jamban
Dansatgas ODF targetkan 15.000 jamban
Komandan Kodim
0707/Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat selaku Dansatgas Jambanisasi
Kabupaten mentargetkan 15.000 jamban sehat ditahun 2020 ini. Untuk mencapai target tersebut berbagai macam
upaya terus dilakukan salah satunya adalah dengan menyelenggarakan FGD (Forum
Grup Diskusi) dengan tema Strategi Percepatan Peningkatan Akses Sanitasi
bekerja sama dengan USAID dan Pemda Wonosobo.
Dalam acara tersebut mengundang berbagai elemen masyarakat, ormas dan
praktisi kesehatan bertempat di Hotel Kresna. (22/1)
Letkol Czi
Wiwid Wahyu Hidayat dalam selaku Dansatgas mentargetkan bahwa di tahun 2020 ini
wilayah Wonosobo bisa membantun jamban sehat sejumlah 15.000 jamban yang
terbagi dalam 13 kecamatan. Karena untuk
saat ini 2 kecamatan yaitu Leksono dan Kaliwiro sudah dinyatakan ODF. Untuk itu
kepada anggota yang tergabung dalam Satgas Jambanisasi ini mari bersama – sama bertindak
mensosialisasikan masyarakat agar bisa hidup sehat melalui program jamban. Saat ini yang dibutuhkan adalah penyadaran masyarakat
akan pentingnya jamban sehat. Memang sudah
banyak rumah tangga yang memiliki jamban keluarga, akan tetapi proses
pembuangannya masih salah seperti dibuang ke kolam ikan atau ke sungai secara
langsung.
Untuk itu dalam
rangka merubah perilaku tersebut dibutuhkan kerja sama semua komponen
masyarakat mulai dari RT, RW, Kadus, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah
desa, kecamatan, kabupaten, aparat keamanan baik Kodim maupun Polres, pengusaha
bersama – sama bergerak mengajak masyarakat yang belum memiliki jamban sehat
agar beralih ke jamban sehat. Sebab dari
BABS menimbulkan banyak penyakit yang bisa ditimbulkan. Disamping itu juga
merupakan indikator sebagai daerah miskin.
Saat ini Wonosobo sudah meningkat dari peringkat 35 menjadi 33 sebagai
kabupaten termiskin di Jawa Tengah.
Dari sudut
pandang militer, kesehatan merupakan modal utama dalam mempertahankan
kedaulatan sebuah negara. Bagaimana mungkin
bisa membela negara kalau kita tidak sehat. Ditambah lagi dengan pertambahan
penduduk dunia yang terus meningkat. Maka kebutuhan akan air bersih terus
bertambah. Dan Indonesia merupakan daerah di Katulistiwa menjadi sumber air
bersih, sehingga bisa dimungkinkan dimasa yang akan datang bisa terjadi perang
karena perebutan sumber tersebut. Untuk
itulah TNI melalui Kodim terus berupaya berperan aktif menjaga aset tersebut.
Lebih lanjut
disampaikan oleh Dandim bahwa Wonosobo merupakan daerah hulu, dimana air dari
Wonosobo mengalir ke beberapa kabupaten lain seperti Banjarnegara, Purbalingga,
Banyumas, Cilacap Purworejo, Kebumen, Magelang.
Jika sungai Wonosobo sudah tercemar maka daerah yang mendapat suplai air
tersebut maka akan terkena imbasnya. Untuk
itu sudah saatnya kita semua berubah untuk berperilaku hidup sehat, karena
dampaknya tidak hanya kita akan tetapi orang lain akan terkena juga.
Jefri Budiman
selaku kepala USAID Jawa Tengah menyampaikan dalam rangka ikut membangun negeri
dibidang kesehatan ini USAID membantu dalam pendampingan desa USAID iuwashplus
atau disebut hotspot yaitu Desa Sariyoso, Desa Surengede, dan Kelurahan Kertek.
Yang sudah dilakukan Iuwashplus diantaranya sosialisasi terkait air minum dan
sanitasi yg aman guna mencapai target sampai dengan di 2030.
Pemicuan di
lokasi hotspot serta penyusunan rencana kegiatan masyarakat yang diketahui oleh
kepala desa/lurah sehingga target capaian sanitasi bisa terpenuhi. Adapun di
tingkat pemda ada pendampingan penyusunan peraturan bupati terkait pengelolaan
air limbah domestik di Wonosobo.
Pada dasarnya Iuwashplus
ada di Wonosobo untuk bersama-sama semua elemen yang ada baik OPD, ormas, semua
masyarakat untuk saling bekerjasama meningkatkan pembangunan sanitasi yang
lebih baik.
Pendim0707
Komentar
Posting Komentar