PENGAJIAN UNTUK TINGKATKAN KEIMANAN DAN PERSATUAN


PENGAJIAN UNTUK  TINGKATKAN KEIMANAN DAN PERSATUAN

Sudah menjadi anggeda rutin setiap hari Kamis pertama tiap bulan diadakan pengajian gabungan antara Kodim, Pemda dan Polri bertempat di Pendopo Bupati. Pengajian ini sebagai bentuk sinergitas antar lembaga yang ada diwilayah Wonosobo.  Untuk pengajian kali ini dengan penceramah KH Haris Suharto LC dan dilanjutkan pembagian Baznas tingkat Kabupaten. (7/6)
Komandan Kodim Letkol Czi Fauzan Fadli, SE disela sega pengajian menyampaikan bahwa dengan pengajian ini banya manfaat yang dirasakan salah satunya adalah meningkatkan ketaqwaan dan keimanan seseorang. Karena disana banyak tausiah yang disampaikan sehingga mengingatkan kepada kita.  Kita semua sadar bahwa iman seseorang naik turun. Dengan adanya pengajian seperti ini maka akan mengingatkan kita agar kembali ingat kepada Sang Pencipta.
Manfaat yang lain adalah karena dipengajian itu banyak orang dari berbagai instansi, maka kooridinasi antar instansi akan semakin baik, sehingga sintergitas terjalin dengan lancara.  Jika itu sudah berjalan maka persatuan dan kesatuan wilayah akan terjaga.  Jika sudah terjaga maka stabilitas wilayah akan semakin kondusif.  Apalagi saat ini mendekati lebaran biasanya tingkat kriminalitas akan meningkat.  Dengan sinergitas ini maka orang yang akan melakukan tindak kriminal akan berfikir ulang.
KH Suharto LC dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa kita adalah insan hamba Allah SWT yang  dilengkapi dengan akal dan nafsu.  Akal mengarahkan kita untuk berbuat baik sedangkan nafsu cenderung berbuat jahat.  Untuk itu kita harus pandai – pandai mengendalikannya. Apalagi saat ini adalah bulan puasa, nafsu kita harus dikendalikan sebaik mungkin sehingga ibadah puasa ini menjadikan kita menjadi manusia yang mutaqin.
Yang tidak kalah penting adalah dalam setiap melaksanakan ibadah kita harus mempunyai arah dan tujuan serta target. Dalam beribadah kita juga harus ada peningkatan.  Kita semua harus bisa instopeksi diri salah satu contoh adalah kita sudah melaksanakan puasa berulang kali.  Akan tetapi kita masih melakukan kegiatan maksiat, korupsi masih dilaksanakan. Kesimpulannya adalah kita dalam beribadah belum sepenuhnya karena Allah SWT dan juga kita dalam beribadah belum didasari dengan target yang telah ditentukan oleh Sang Khalik jadi dalam melaksanakan ibadah hanya sebatas menggugurkan kewajiban saja, mengikuti kebanyakan orang saja.

Komentar