Babinsa dan Bhabinkamtibmas Mengecek Kesiapan Pembangunan WC Komunal

Sertu Trimani Babinsa Koramil 07/Kalikajar Kodim 0707/Wonosobo bersama Bhabinkamtibmas melaksanakan pengecekan pembangunan WC komunal di Dusun Garung, Desa Butuh Lor, Kalikajar sebagai upaya mengatasi masalah sanitasi yang sehat. (13/6/2023)


“Saat ini pemerintah Kabupaten Wonosobo sedang gencar melaksanakan program jambanisasi guna menekan dan mendidik masyarakat agar berperilaku sehat yaitu tidak buang air besar sembarangan.  Yaitu salah satunya adalah masih ditemukan budaya buang air besar diatas kolam” kata Sertu Trimani.

Air limbah atau air buangan tidak bisa dibuang begitu saja, seperti halnya limbah padat atau sampah yang juga tidak bisa dibuang sembarangan. Meskipun kelihatannya air limbah bisa langsung meresap ke dalam tanah atau mengalir di sungai, air limbah rumah tangga sebenarnya juga merupakan limbah yang merusak lingkungan hidup.

Air limbah yang berasal WC mengandung bakteri E.Colli yang menyebabkan penyakit perut seperti typhus, diare, kolera. Bila tidak diolah secara memadai, limbah WC bisa merembes ke dalam sumur (apalagi bila jarak sumur dan septik tank dekat, seperti yang terjadi di daerah padat). Bila air sumur tersebut dimasak, bakteri akan mati - tetapi bakteri tetap dapat menyebar melalui proses cuci piring, mandi, gosok gigi, wudhu yang menggunakan air sumur tanpa dimasak.


Jika Limbah dibuang langsung ke sungai, air sungai yang mengandung bakteri akan menyebar lebih luas lagi. Limbah cucian atau limbah industri yang dibuang begitu saja dapat menjadi sarang nyamuk DB, lalat dan lainnya.

Dampak dari segi lingkungan, jenis limbah tertentu seperti limbah cuci mengandung bahan kimia deterjen yang dapat mempengaruhi keasaman/pH tanah. Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat mematikan tumbuhan dan hewan tertentu di sungai. Dalam jangka panjang dapat merusak ekologi sungai secara keseluruhan. Dampak dari segi estetika, seperti hal-nya limbah padat, air limbah yang tidak diolah dapat menimbulkan masalah bau dan pemandangan tidak sedap.

“Untuk itu pemerintah memberikan solusi dengan cara membuat jamban komunal dengan harapan tidak ada lagi ditemukan masyarakat yang menggunakan jamban helikopter, sehingga Wonosobo di tahun 2024 sudah bisa ODF” pungkas Sertu Trimani.

Pendim0707


Komentar