Dilaksanakanya Penyimakan Al-Quran Di Kalianget


Babinsa 01/Wonosobo Kapten Inf Heru Utomo menghadiri acara penyimakan Al-Qur’an yang diikuti kurang lebih 400 hafid dan hafidhoh yang menghatamkan Al-Qur’an kurang lebih 60 kali dan dilanjutkan Sholat Dzuhur berjamaah di Masjid Jawahirul Akbar.(09/02)
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Forkopicam Wonosobo, Kh. Doktor Mukhotop Hamzah sebagai pembicara, Toga, Tomas, Toda dan masyarakat kelurahan Kalianget.
Kh. Doktor Mukotap Hamzah menyampaikan tauziah bahwa Ayat Al-Qur’an tidak ada yang salah, semuanya benar. Masalah dunia, akhirat, neraka, syurga  dan hari kiamat kita harus percaya, kecuali orang kafir. Banyak orang mengakui Al-Qur’an  tetapi tidak mau melaksanakan Al-Qur’an, itu tergolong orang munafik. Orang Islam harus  bijak untuk  menjaga toleransi. Kita boleh beda dengan orang lain, akan tetapi tidak boleh membenci. Kita semua harus belajar memahami dan menjalankan Al-Qur’an agar selamat dunia dan akhirat.
Khataman Al-Qur;an adalah membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Dalam literatur Islam banyak keutamaan dijelaskan dari khataman Al-Q’uran, baik keutamaan spiritual maupun material. Salah satu tempat pengijabaan dan penerimaan doa adalah setelah khataman Al-Qur’an. Khataman Al-Qur’an terkadang dilakukan secara kelompok. Banyak doa-doa dianjurkan dibaca setelah melakukan perbuatan ini yang diterangkan dalam beberapa riwayat. Di antara doa yang terpenting dan paling komprehensip adalah doa ke-42 Shahifah Sajjadiyah.
Dalam berbagai riwayat dijelaskan bahwa balasan perbuatan diukur dengan pengkhataman Al-Qur’an dan ia dijadikan tolok ukur pemberian pahala terhadap perbuatan. Mengkhatamkan Alquran dapat dilakukan dengan beragam motivasi seperti untuk mendapatkan makrifat dan pengetahuan lebih banyak, akrab dengan Tuhan, menghadiahkan (pahalanya) kepada ruh orang-orang yang telah meninggal bahkan untuk menyelesaikan problem kehidupan, kesembuhan orang sakit dan lain sebagainya.
Pendim 0707

Komentar

Postingan Populer